H JONI : Kepentingan Masyarakat Diatas Segalanya
Barito Utara, Lingkarmerah.My.id – Camat Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah H. Joni, S.Pi, M.IP Menyampaikan kerja Pemerintah Kecamatannya pada penanganan masalah Stunting, Program Ketahanan Pangan dan Infrastruktur pada Media ini Kamis (29 /12/ 2024) pagi di Ruang Kerjanya.
Ditemui Awak Media di Ruang Kerjanya Camat Teweh Baru, H. Joni yang dikenal dekat dengan Media dan mudah membaur dengan masyarakat serta Gigih dalam melaksanakan Program Pemerintah Pusat dan Daerah ini, menjelaskan detail apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Kecamatan Teweh Baru dalam menyambut program Pemerintah Pusat di wilayahnya terkait stunting dan ketahanan pangan.
“Secara administratif kita adalah kepanjangan tangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka prioritas di Kecamatan adalah melaksanakannya,” kata H. Joni membuka pembicaraan.
H. Joni menerangkan, Kecamatan mempunyai tugas dalam hal pembangunan, penyelenggara pemerintahan, pemberdayaan maupun menjaga ketertiban atau keamanan di wilyahnya.
“Seperti di akhir tahun 2024 ini, kita sudah melakukan beberapa kegiatan berkait stunting dan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Pemerintah Kecamatan, ungkap H. Joni lagi, mempunyai tugas manejerial dalam menyampaikan kepada Kelurahan dan Desa di Teweh Baru untuk bersama-sama mendukung suksesnya program Pemerintah Pusat. “Misal terkait ketahanan pangan lewat Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD),” paparnya.
Menurut Camat, ada keterkaitan dengan mencegah stunting. Sedangkan Ketahanan Pangan ada keterkaitan dalam mengurangi inflasi. Pada tahun 2025 akan ditingkatkan lagi.
“Untuk Program pembagian bibit sudah digencarkan pihaknya seperti di Desa Panaen, Sabuh, Hajak dan Sikui. Kemudian, di desa Sikui ada ayam petelur, alhamdulillah sudah berjalan dua tahun dan produksinya luar biasa. Harapan kita kedepan Desa yang lain Bisa Membuat Program – Program yang bisa meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat setempat,” harap H. Joni.
Mengenai kendala yang dihadapi, H. Joni menyebut tentang mindset atau pola pikir masyarakat yang penting sekali dirubah secara perlahan, mungkin karena faktor belum terbiasa.
Ia mencontohkan pola-pola seperti di Bali, disana sukses Menjalankan Program dikarenakan dukungan masyarakatnya yang sangat tinggi. Pemerintah hanyalah sebagai fasilitator, mau berhasil itu sebenarnya memang masyarakatnya. Masyarakat yang memang harus proaktif,” terang camat.
H. Joni menyebut upaya yang dilakukan Kecamatan adalah seperti melakukan Kaji Tiru dengan membawa kelompok-kelompok hingga tingkat RT ke daerah lain. Dua Minggu kemarin, pihaknya berangkat ke Binuang Provinsi Kalimantan Selatan mendatangi kelompok-kelompok Pokja disana untuk memotivasi Masyarakat kita Nantinya.
Penggerakan roda ekonomi di wilayahnya juga dilakukan seperti di Kelurahan Jambu. Disitu. Karena SDA (Sumber Daya Alam) kurang, maka yang harus digenjot pada sektor jasanya. Disitu terdapat perdagangan, perbengkelan bahkan ada warga jambu yang terkenal dengan usaha pangkas rambut atau salonnya hingga ke luar daerah.
Begitu juga saat ini sudah digerakkan budidaya ikan patin dan nila. Semua itu memang sudah dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan kota yang semakin pesat.
“Kecamatan Teweh Baru termasuk kawasan yang bebas stunting sebutnya. Pihaknya melakukan langkah-langkah kolaboratif yang terintegrasi hingga pada elemen adat dan kedemangan.
Angka capaian kita sebenarnya targetnya 14%, kemarin 2023 sudah 15,7%,” ungkapnya.
Penanganan masalah stunting, katanya, tidak saja terpaku pada penanganan secara kesehatan seperti posyandu, tetapi juga lingkungan seperti rumah layak huni dengan dilakukannya bedah rumah, WC sehat dan air bersih.
H. Joni memberikan salah satu contoh desa diwilayahnya yakni Desa Sikui. Kini Desa tersebut menjadi rujukan Kaji Tiru dari Kantor Bappeda Kabupaten Gunung Mas tentang bagaimana mereka mengelola keuangan desa untuk toilet bersih.
Buang air besar “Nol” tidak ada lagi buang air di sungai,” kata H. Joni.
Selanjutnya setelah Sikui akan bergeser ke Desa Hajak kata Joni.
Tentang Penguatan Pangan tidak hanya tentang bercocok tanam, melainkan juga akses yang harus terjamin misalnya dengan memaksimalkan Jalan Usaha Tani (JUT) yang bisa menjangkau disegala Bidang.
Ia juga berpikir tentang keadaan masyarakat yang saat ini memprimadonakan bekerja diperusahaan tambang Batubara dan perusahaan Lainnya dan minim yang berminat pada Pembukaan Lahan pertanian, dimana menurutnya pertambangan ada masanya berakhir bila SDA sudah habis, sedangkan kalo kita membuka Kebun Kelapa Sawit Milik Pribadi Saya yakin Masa depan akan ada didepan Mata, Karna di Wilayah Kecamatan Teweh Baru sudah Berdiri Satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan ini sangat Memudahkan Bagi petani Kelapa sawit Untuk Penjualan Hasil Kebun nya.
Keuangan daerah menurutnya juga tidak bisa selamanya hanya bergantung pada sektor pertambangan. “Maka perlu dipersiapkan langkah-langkah semenjak sekarang untuk mengantisipasinya,” beber H. Joni menutup wawancara kepada Media. (Rizal)