Uang Habis Puluhan Juta Rupiah, Anak Tak Kunjung Jadi Polisi

Gowa – LingkarMerah – Salahsatu keluarga yang berprofesi sebagai tukang batu, “Molle dg Ngemba mengaku dirinya telah ditipu oleh seorang oknum polisi yang diduga bertugas di polsek yang ada dikabupaten Takalar berinisial (Wy) kalau (Wy) mengaku akan mengurus anak korban menjadikan sebagai Polisi.

Setelah terjadi komunikasi, Pasutri warga desa Tamannyeleng Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa ini mengaku harus membayar dan mentransver uang ke oknum tersebut,”yaitu pak (Wy) dengan nominal jutaan rupiah dalam bentuk cara dikirim bertahap.

Pengiriman ini dilakukan sudah berkali kali dan banyak bukti transferannya, “bahkan ada juga diterima secara tunai yang ditulis langsung saat pengambilan Uang dan disaksikan Istri Molle dg Ngemba. Dari kejadian tersebut kedua pasangan suami istri ini mengalami kerugian kurang lebih Rp.21.000.000,( duapuluh satu juta rupiah ).

Sebut saja, “Molle Dg ngemba selaku korban, dirinya memberi penjelasan kepada salahsatu organisasi media (GoWa-MO) Sulsel ketika ditemui,”saat dikomfirmasi oleh salah satu TIM media tersebut,” Molle dg ngemba menjelaskan bahwa baru baru ini saya pertanyakan kepada (Wy) sudah sampai dimana pengurusan anak saya,kenapa sampai saat ini belum ada info/kabarnya) Namun pak (Wy) malah meminta lagi sejumlah uang kepada saya dan ini dilakukan berkali kali dengan alasan keperluan yang berbeda beda, “setiap pak (Wy) minta pasti kami transferkan dan kalau sudah di transver bukti pengiriman yang di poto tersebut, pak (Wy) meminta segera di hapus nanti ketahuan dan menjadi masalah, namun bukti bukti transferan itu tetap kami simpan sebagai bukti.”Ungkap Molle dg Ngemba.

Lanjut dg Molle bersama istrinya mengatakan, “bahwaTerakhir kali pak (Wy) meminta uang sebesar Rp.5.000.000 ( limah juta rupiah ) dengan alasan untuk membayar kekurangan nilai rangkingnya anak saya karna katanya tinggal ini mami kekurangannya yang menjadi halangan pinta (Wy), “jadi saya kasi langsung uang tersebut secara tunai. Namun ternyata, usai pengumuman itu muncul, kami liat ternyata anak saya tidak lulus, spontan saya lalu menghubungi dan telpon pak (Wy), “namun telpon saya sudah tidak mau angkat kala itu.”jelasnya.

Mendengar penjelasan korban bersama TIM media GoWa-MO (gruop wartawan media online sulawesi selatan ) berencana akan mengawal dan mendampingi korban untuk melakukan pelaporan di propam polres takalar dan selanjutnya kepolda sulsel terkait kasus tersebut, sementara pihak keluarga korban sudah berniat menyelesaikan secara kekeluargaan namun (Wy) seolah menutup komunikasi dan tidak dapat dihubungi hingga berita ini diterbitkan. “tutupnya.(*/) Bersambung.